Pages

Monday, March 18, 2013

Proposisi Kategoris


PROPOSISI KATEGORIS


Pada umumnya, di dalam Logika terdapat 3 jenis proposisi, yaitu proposisi kategoris, proposisi hipotesis, dan proposisi modalitas.  
Yang dimaksudkan dengan PROPOSISI KATEGORIS adalah proposisi yang menyatakan secara langsung tentang cocok tidaknya hubungan yang ada di antara term subjek dan term predikat. Disebut kategoris sebab proposisi ini menyatakan sesuatu tentang suatu hal tanpa syarat. Setiap proposisi kategoris mengandung 3 unsur, yaitu subjek, predikat dan kopula. Term subjek adalah term tentang sesuatu yang diakui atau diingkari oleh sesuatu yang lain. Term predikat adalah term yang yang mengakui atau mengingkari term subjek. Term subjek dan term predikat keduanya merupakan unsure material sebuah preposisi. Adapun kopula adalah kata kerja penghubung yang menyatakan kesesuaian atau ketidaksesuaian di antara subjek dan predikat, atau berfungsi menghubungkan subjek dengan predikat. Kopula menjadi unsure formatur (pembentuk) sehingga hubungan subjek-kopula-predikat membentuk struktur logis sebuah proposisi. Rumusan simboliknya adalah sebagai berikut:
S = P
 
S P
 
 

                                                                             ATAU

Contoh:
Ø Semua makhluk hidup bisa bernafas.
Ø Sebagian makhluk hidup bisa bernafas.
Ø Tidak semua makhluk hidup bisa bernafas.
Ø Semua makhluk hidup berjalan dengan kaki.
Ø Sebagian makhluk hidup berjalan dengan kaki.
Ø Tidak semua makhluk hidup berjalan dengan kaki.
Ø Semua makhluk hidup bisa berenang.
Ø Sebagian makhluk hidup bisa berenang.
Ø Tidak semua makhluk hidup bisa berenang.
Ø  Semua makhluk hidup tidak bisa berenang.
Kuantitas dan kualitas proposisi kategoris.
1.     Kualitas atau ciri karakteristik sebuah proposisi kategoris terkandung di dalam hakikat proposisi itu sendiri, yaitu AFIRMATIF atau NEGATIF. Sebuah proposisi disebut afirmatif jika kopula berfungsi menghubungkan atau mempersatukan S dengan P. Sebuah proposisi dianggap negative apabila kopula memisahkan antara S dan P.
Contoh:
Ø Tidak semua makhluk hidup dapat berbicara.
Ø Beberapa manusia pasti akan mati.
Ø Tidak semua hewan pemakan daging.
Ø Beberapa hewan pemakan tumbuhan.
Ø Tidak semua burung bisa terbang.
Ø Tidak semua manusia yang sempurna.
Ø Tidak ada manusia yang hidup abadi.
Ø Beberapa burung tidak bisa terbang.
Ø Beberapa hewan ada yang buas.
Ø Tidak semua hewan liar selalu buas.

2.     Kuantitas sebuah proposisi ditentukan oleh hakikat yang bersifat universal atau particular. Proposisi ini berhubungan dengan denotasi atau jumlah individu objek dimana term subjek diterapkan. Sebuah proposisi disebut universal jika term subjek adalah universal.
Contoh:
Ø Semua makhluk hidup pasti akan mati.
Ø Polisi bukanlah petugas medis.
Ø Semua perbuatan pasti ada balasannya.
Ø Semua hewan pemakan daging.
Ø Paus bukanlah ikan yang bernafas dengan insang.
Ø Semua hewan pemakan daging mempunyai taring.
Ø Semua hewan burung mempunyai sayap.
Ø Mamalia adalah hewan yang menyusui anaknya.
Ø Ovipar adalah hewan yang bertelur.
Ø Vivipar adalah hewan yang beranak.

Dan sebuah proposisi disebut particular jika term subjeknya particular.
Ø Ada burung yang tidak bisa terbang.
Ø Ada hewan yang pemakan daging.
Ø Ada mahasiswa yang tidak mengikuti ujian akhir semester.
Ø Ada pengendara motor yang tidak memakai helm.
Ø Ada penjahat yang tidak dihukum.
Ø Ada pengendara yang tidak membawa stnk dan sim
Ø Ada pengendara yang tidak mematuhi rambu-rambu lalu lintas.
Ø Ada mahasiswa yang terlambat masuk kuliah.
Ø Tim sepak bola kita menang mutlak atas tim universitas lain.
Ø Ada harimau yang tidak buas.

3.     Proposisi A-E-I-O adalah kombinasi antara kualitas dan kuantitas proposisi yang menghasilkan empat bentuk baku proposisi kategoris.
a.     Proposisi afirmatif-universal, atau yang biasa disebut proposisi A.
Contoh:
Ø Semua mahasiswa wajib hadir dalam kuliah minimal 75%.
Ø Semua mahasiswa tidak boleh terlambat masuk kuliah.
Ø Semua pengendara kendaraan roda dua wajib memakai helm.
Ø Semua pengendara wajib mematuhi peraturan lalu lintas.
Ø Semua pengendara wajib membawa stnk dan sim saat berkendara.
Ø Semua makhluk hidup pasti bernafas.
Ø Semua makhluk hidup pasti akan mati.
Ø Semua makhluk hidup pasti berkembang biak.
Ø Semua calon pilot harus mengikuti tes.
Ø Semua penjahat pasti akan dihukum.

b.     Proposisi negative-universal, atau yang biasa disebut proposisi E.
Contoh:
Ø Batu bukan makhluk hidup.
Ø Semua korban tsunami tidak selamat.
Ø Semua penjahat tidak dihukum.
Ø Semua calon pilot tidak mengikuti tes.
Ø Semua pengendara roda dua tidak memakai helm.
Ø Semua pelajar sma tidak lulus ujian nasional.
Ø Semua calon pegawai negeri tidak lolos seleksi.
Ø Semua pemain sepak bola tidak mengalami cidera.
Ø Semua makhluk hidup tidak berkembang biak.
Ø Semua makhluk hidup tidak bernafas.

c.      Proposisi afirmatif-partikular, atau yang biasa disebut proposisi I.
Contoh:
Ø Beberapa makhluk hidup pasti akan mati.
Ø Beberapa penjahat pasti akan dihukum.
Ø Beberapa makhluk hidup berkembang biak.
Ø Beberapa korban tsunami selamat.
Ø Beberapa pemain sepak bola mengalami cidera.
Ø Beberapa calon pilot lolos seleksi tahap 1.
Ø Beberapa harimau buas.
Ø Beberapa pelajar sma lulus ujian nasional.
Ø Beberapa pengendara memakai helm.
Ø Beberapa pengendara mematuhi rambu-rambu lalu lintas.

d.     Proposisi negative-partikular, atau yang biasa disebut proposisi O.
Contoh:
Ø Beberapa pelajar sma tidak lulus ujian nasional.
Ø Beberapa pengendara tidak memakai helm.
Ø Beberapa harimau tidak buas.
Ø Beberapa calon pilot tidak lolos seleksi.
Ø Beberapa pegawai negri tidak lulus tes.
Ø Beberapa pemain basket tidak mengalami cidera.
Ø Beberapa makhluk hidup tidak berkembang biak.
Ø Beberapa korban tsunami tidak selamat.
Ø Beberapa makhluk hidup tidak bernafas.
Ø Beberapa mahasiswa tidak mengikuti pratikum.

Distribusi term subjek dan term predikat.
1.     Subjek pada proposisi universal selalu universal.
2.     Subjek pada proposisi particular selalu particular.
Predikat pada proposisi afirmatif selalu particular.

No comments:

Post a Comment